
Tartaleta Sehat Tofu Matcha Cokelat
Tartaleta Sehat Tofu Matcha Cokelat
[Eco-Friendly Natural Cook] Cara Membuat Tartaleta Tofu Matcha Cokelat yang Lezat
Temukan suguhan yang sehat dan menyenangkan! Resep ini menggunakan tahu, matcha, dan bubuk kakao untuk membuat tart yang sehat. Meskipun profil rasanya mungkin berbeda dari tart yang dijual di toko, ini adalah cara yang fantastis untuk menikmati hidangan penutup bebas rasa bersalah dan menyehatkan tubuh Anda. Manjakan diri Anda dengan manis sambil merangkul kesehatan!
Bahan Kulit Tart Cokelat- Tepung gandum utuh 120g
- Tepung almond 70g
- Bubuk kakao tanpa pemanis 15g
- Garam laut 2 sejumput
- Minyak kelapa 30g (dilelehkan)
- Susu kedelai tanpa pemanis (lokal) 30g
- Sirup agave 30g
Bahan Isian Tofu Matcha- Tahu sutra atau tahu padat, direbus 1/2 blok (sekitar 150g)
- Gula muscovado tanpa pemurnian 50g
- Tepung pati kentang (lokal) 15g
- Bubuk matcha berkualitas tinggi 50g
- Air (menggunakan cangkir kertas standar Korea) 2/3 cangkir (sekitar 130ml)
- Sirup stevia rasa vanila 0.5g
- Tahu sutra atau tahu padat, direbus 1/2 blok (sekitar 150g)
- Gula muscovado tanpa pemurnian 50g
- Tepung pati kentang (lokal) 15g
- Bubuk matcha berkualitas tinggi 50g
- Air (menggunakan cangkir kertas standar Korea) 2/3 cangkir (sekitar 130ml)
- Sirup stevia rasa vanila 0.5g
Instruksi Memasak
Step 1
Pertama, kita akan menyiapkan kulit tart. Timbang 70g tepung almond, 120g tepung gandum utuh, 15g bubuk kakao tanpa pemanis, dan 2 sejumput garam laut. Ayak bahan kering ini bersama-sama 2-3 kali untuk memastikan campuran halus tanpa gumpalan. Masukkan bahan kering yang sudah diayak ke dalam mangkuk besar.
Step 2
Dalam mangkuk kecil terpisah, timbang dan campurkan bahan cair: 30g minyak kelapa organik (dilelehkan dengan microwave atau metode double boiler), 30g susu kedelai tanpa pemanis, dan 30g sirup agave organik. Tuangkan bahan cair ini ke dalam mangkuk yang berisi bahan kering yang sudah diayak.
Step 3
Gunakan spatula untuk mengaduk bahan-bahan dengan lembut, berhati-hatilah agar tidak terlalu banyak menghasilkan debu. Campuran awalnya akan terlihat terpisah, tetapi saat Anda mengaduk, secara bertahap akan mulai menyatu. Hindari mengaduk berlebihan, karena ini dapat membentuk gluten dan menghasilkan kulit yang keras.
Step 4
Setelah bahan-bahan sebagian besar tercampur dan mulai membentuk adonan, kenakan sarung tangan sekali pakai yang bersih dan uleni adonan dengan lembut dengan tangan Anda hingga membentuk bola yang menyatu. Bekerjalah dengan cepat untuk meminimalkan panas yang ditransfer dari tangan Anda, yang dapat melelehkan minyak kelapa dan membuat adonan terlalu lunak.
Step 5
Periksa konsistensi adonan: adonan harus rapuh tetapi tetap menyatu saat ditekan dengan lembut, tidak terlalu lengket atau basah. Jika adonan terasa terlalu kering, tambahkan susu kedelai sedikit demi sedikit. Jika terlalu basah, tambahkan sedikit lagi tepung gandum utuh atau tepung almond hingga mencapai tekstur yang diinginkan. (Jangan terlalu khawatir jika sedikit lengket; adonan masih akan menyebar dengan baik pada langkah selanjutnya.)
Step 6
Bentuk adonan menjadi bola bulat. Ini membuatnya lebih mudah untuk diratakan secara merata di dalam loyang tart nanti.
Step 7
Bungkus bola adonan dengan rapat menggunakan plastik wrap atau masukkan ke dalam wadah kedap udara. Dinginkan di lemari es selama minimal 30 menit agar adonan beristirahat. Periode pendinginan ini membantu lemak mengeras dan tepung terhidrasi, membuat adonan lebih mudah ditangani dan meningkatkan tekstur akhir.
Step 8
Kita akan menggunakan loyang tart bundar dengan diameter sekitar 16.5 cm. Melapisi loyang dengan kertas roti atau mengolesinya sedikit dengan minyak akan membantu mencegah tart menempel dan memudahkan pelepasan nanti.
Step 9
Keluarkan adonan dingin dari lemari es. Bagi menjadi 2-3 porsi tergantung pada ukuran loyang tart Anda. Kenakan sarung tangan lagi, gunakan telapak tangan atau ujung jari Anda untuk menekan dan meratakan adonan secara tipis dan merata di dasar dan sisi loyang tart. Anda bisa membuat tepiannya sedikit lebih tebal.
Step 10
Tekan adonan dengan kuat ke loyang tart, pastikan ketebalan merata baik di dasar maupun di sisi. Jika ada sisa adonan, Anda bisa menggilingnya dan memanggangnya sebagai kue kering atau scone. Manfaatkan bahan-bahan Anda semaksimal mungkin!
Step 11
Sebelum dipanggang, tusuk dasar kulit tart secara merata dengan garpu. Langkah ini penting untuk mencegah kulit mengembang dan berbuih selama pemanggangan, memastikan dasar yang rata dan seragam.
Step 12
Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya pada suhu 160°C (320°F) selama 15-20 menit. Suhu oven bisa bervariasi, jadi perhatikan kulitnya agar tidak gosong. Kulit matang ketika berwarna cokelat keemasan.
Step 13
Sambil menunggu kulit tart matang, mari kita siapkan isian tahu matcha. Campurkan tahu yang sudah direbus (sekitar 150g), gula muscovado tanpa pemurnian (50g), pati kentang (15g), bubuk matcha (50g), air (sekitar 2/3 cangkir kertas standar Korea, atau 130ml), dan sirup stevia rasa vanila (0.5g) ke dalam blender atau food processor.
Step 14
Haluskan bahan-bahan hingga lembut. Jika campuran terlihat terlalu kental atau bahan kering tidak tercampur rata, tambahkan sedikit lagi air, satu sendok makan demi satu sendok makan, hingga mencapai konsistensi yang halus dan bisa dituang. Tekstur idealnya seperti krim kental.
Step 15
Targetkan konsistensi isian yang kental namun masih bisa dituang, mirip dengan krim kental. Ini akan memastikan isian menyebar dengan baik di atas kulit tart tanpa meluber dan mempertahankan bentuknya.
Step 16
Setelah kulit tart cokelat dipanggang dan didinginkan, ratakan dengan hati-hati isian tahu matcha yang sudah disiapkan di atasnya menggunakan sendok atau spatula.
Step 17
Masukkan tart yang sudah dirakit ke dalam freezer selama 30 menit hingga 1 jam, atau sampai isiannya padat. Pendinginan akan memadatkan isian, membuatnya lebih mudah dipotong bersih dan memberikan tekstur yang nikmat. Selamat menikmati kreasi sehat dan lezat Anda!

